Bakal Tumbuh 5 Persen, Ekonom Prediksi Pertumbuhan PDB 2022 Bakal Kembali Seperti Pra Pandemi

preview_player
Показать описание
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penanganan kasus pandemi Covid-19 gelombang kedua telah menunjukan hasil positif yang tercermin dari kasus yang terus melandai.

Ekonom Bank Syariah Indonesia, Banjaran Surya Indrastomo mengungkapkan, keberhasilan tersebut ditunjukkan dengan adanya progress vaksinasi yang meningkat, dan tingkat keterisian kamar rumah sakit oleh pasien terpapar Covid-19 yang menurun.

Menurunnya kasus ini mendorong pemerintah melakukan pelonggaran pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), sehingga kuartal III-2021 ekonomi kembali menggeliat.

Banjaran menilai, jika ada gelombang krisis berikutnya, ekonomi Indonesia tidak akan terlalu terguncang.

Alasannya, Pemerintah memiliki pengalaman yang baik dalam penanganan pandemi dan stimulus yang tepat di sektor ekonomi.

“InsyaAllah kalau kita melewati minggu ketiga dan keempat Desember ini tanpa adanya shock, karena cycle-nya pandemi itu tiap beberapa bulan, insyaAllah Januari 2022 kita akan flying,” ucap Banjaran, (7/12/2021).

“Sehingga kita bisa recovery seperti yang kita mau,” sambungnya.

Menurutnya, pulihnya konsumsi, investasi, serta kinerja positif ekspor akan mendukung pemulihan ekonomi Indonesia pada 2022.

Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) diperkirakan dapat kembali ke level pre-pandemic pada kisaran 5 persen.

Namun, meningkatnya risiko global seperti mutasi varian Covid-19, inflasi, dan normalisasi kebijakan moneter global tetap perlu diwaspadai dampaknya terhadap pemulihan ekonomi.

Senada dengan Banjaran, Chief Economist PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Andry Asmoro mengatakan, dengan langkah pemerintah memulihkan ekonomi dari efek pandemi, pihaknya memproyeksikan ekonomi akan kembali bangkit secara bertahap ke level pre-Covid pada pertengahan 2022.

“Kami memprediksi sektor yang akan pulih terlebih dahulu dengan cepat adalah yang berhubungan dengan kebutuhan dasar. Utamanya makanan dan minuman, kemudian durable goods (barang tahan lama) yang akan pulih berikutnya,” ujarnya.

Andry melanjutkan, ketika sektor di luar industri makanan dan minuman mulai bangkit menjadi indikator utama, hal tersebut mengindikasikan masyarakat Indonesia mulai percaya terhadap kondisi ekonomi yang semakin membaik.

“Ini yang perlu dijaga pemerintah dan semua pihak, bagaimana menjaga momentum pemulihan,”pungkasnya.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Hendra Gunawan
Рекомендации по теме