filmov
tv
KYAI HAJI HASAN ALI, ULAMA BALI PENEDUH ITU BERPULANG II SanurTV
Показать описание
#OBITUARIMantanKetuaUmumMUIBali
ULAMA ISLAM BALI YANG MENEDUHKAN ITU BERPULANG
Kyai Haji Ahmad Hasan Ali, B.A., berpulang ke hadirat Ilahi. Salah satu ulama besar umat Islam di Bali ini meninggal dunia di RSU Kasih Ibu Denpasar, Minggu 18 April 2021 sekitar pukul 09.12 Wita.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bali, masa bakti 2000-2005 dan periode 2005-2010, itu, mengembuskan napas terakhir setelah sempat dirawat di rumah sakit tersebut. Kyai Hasan Ali berpulang dalam usia 89 tahun.
Jenazah mendiang Kyai yang dikenal sebagai figur ulama peneduh ini dimakamkam di Pemakaman Islam Al-Muqorrobin Kampung Bugis, Suwung Batan Kendal, Sesetan, Denpasar Selatan. Prosesi pemakaman dilaksanakan setelah waktu salat Zuhur, sekitar pukul 13.00 Wita, siang tadi.
Ibadah pemakaman dihadiri umat dan tokoh Islam dari sekitar wilayah Kota Denpasar dengan jumlah sangat terbatas menyusul penerapan protokol kesehatan di lingkungan pemakaman tersebut.
Tampak berada di lokasi pemakaman Ketua Umum MUI Bali H. Mahrusun Hadyono; Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Provinsi Bali, H. Bambang Santoso; Ketua Umum Paguyuban Masyarakat Sumatera Bagian Selatan Bali, H. Ekky Cules, serta kalangan pengurus ormas keagamaan.
Kyai Hasan Ali, semasa hidup, dikenal sebagai figur yang santun dalam membangun komunikasi. Gaya bertuturnya kerap dikesankan banyak kalangan meneduhkan hati.
Ketua Umum MUI Bali, Haji Mahrusun Hadyono, mengungkapkan perasaan duka umat Islam Bali khususnya. Umat merasa amat kehilangan figur yang sarat keteladanan.
Haji Ekky Cules, Ketua Paguyuban Masyarakat Sumatra Bagian Selatan Bali, tak kurang ikut pula merasa amat kehilangan. Berpulangnya Kyiai Hasan Ali ke haribaan Ilahi membuat H. Ekky terkenang Kembali dengan dengan jasa Kyai Hasan Ali terhadap dirinya. Semasa hidup, Kyai Hasan Ali dilukiskan sebagai sosok istimewa.
Mantan Sekretaris MUI Bali, H. Sigit Sunaryanto, yang 10 tahun mendampingi intens Kyai Hasan Ali saat menjabat Ketua Umum MUI bali, tahun 2000-2005 dan 2005-2010, tak kuasa menyembunyikan kesedihannya. Saat hendak diwawancarai SanurTV, Sanur Post Media Group, mantan Ketua Masika Bali, ini sempat menolak, karena tak kuasa menahan keharuan batin. Walau akhirnya, dengan mata sembab, mantan aktivis HMI ini pun mengisahkan kenangan khusus yang tak terlupakan saat Bersama Kyai Hasan Ali tempo dulu.
Citra menggetarkan Kyai Hasan Ali niscaya amat dirasakan keluarga dekatnya. Elya Musi Astuti, salah satu puterinya yang menikah dengan seorang dokter senior di Bojonegoro mengungkapan kenangan tak terlupakan bersama ayahanda mereka itu. Dengan berlinang air mata, Elya bercerita tentang sosok ayahnya yang mengesankan semasa hidupnya, bahkan hingga menjelang ajal tiba.
Cholik Efendi, salah satu menantu mendiang Kyai Hasan Ali pun mengisahkan pengalaman mengharukan Bersama sang mertua yang dikenal mahir berdiplomasi namun tegas pendirian itu.
Banyak catatan perjalanan hidup dan kenangan mengesankan niscaya ditinggalkan Kyai Hasan Ali. Semasa hidup, ayah 11 anak dan 26 cucu ini, pernah menjadi Ketua Pengurus Wilayah Muhamadiyah Bali. Bersama mendiang “orangtua umat islam di Bali”, KH Habib Adnan dan sejumlah sesepuh, ikut mengoperasikan perjalanan MUI Bali sejak era 1970-an.
SanurTV YouTube Channel
Sanur Post Media Group
Facebook Sanur Televisi
Group Facebook SANUR POST
Fanpage sanurpost
Instagram @sanurpost
Twitter @Sanur_Post
ULAMA ISLAM BALI YANG MENEDUHKAN ITU BERPULANG
Kyai Haji Ahmad Hasan Ali, B.A., berpulang ke hadirat Ilahi. Salah satu ulama besar umat Islam di Bali ini meninggal dunia di RSU Kasih Ibu Denpasar, Minggu 18 April 2021 sekitar pukul 09.12 Wita.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bali, masa bakti 2000-2005 dan periode 2005-2010, itu, mengembuskan napas terakhir setelah sempat dirawat di rumah sakit tersebut. Kyai Hasan Ali berpulang dalam usia 89 tahun.
Jenazah mendiang Kyai yang dikenal sebagai figur ulama peneduh ini dimakamkam di Pemakaman Islam Al-Muqorrobin Kampung Bugis, Suwung Batan Kendal, Sesetan, Denpasar Selatan. Prosesi pemakaman dilaksanakan setelah waktu salat Zuhur, sekitar pukul 13.00 Wita, siang tadi.
Ibadah pemakaman dihadiri umat dan tokoh Islam dari sekitar wilayah Kota Denpasar dengan jumlah sangat terbatas menyusul penerapan protokol kesehatan di lingkungan pemakaman tersebut.
Tampak berada di lokasi pemakaman Ketua Umum MUI Bali H. Mahrusun Hadyono; Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Provinsi Bali, H. Bambang Santoso; Ketua Umum Paguyuban Masyarakat Sumatera Bagian Selatan Bali, H. Ekky Cules, serta kalangan pengurus ormas keagamaan.
Kyai Hasan Ali, semasa hidup, dikenal sebagai figur yang santun dalam membangun komunikasi. Gaya bertuturnya kerap dikesankan banyak kalangan meneduhkan hati.
Ketua Umum MUI Bali, Haji Mahrusun Hadyono, mengungkapkan perasaan duka umat Islam Bali khususnya. Umat merasa amat kehilangan figur yang sarat keteladanan.
Haji Ekky Cules, Ketua Paguyuban Masyarakat Sumatra Bagian Selatan Bali, tak kurang ikut pula merasa amat kehilangan. Berpulangnya Kyiai Hasan Ali ke haribaan Ilahi membuat H. Ekky terkenang Kembali dengan dengan jasa Kyai Hasan Ali terhadap dirinya. Semasa hidup, Kyai Hasan Ali dilukiskan sebagai sosok istimewa.
Mantan Sekretaris MUI Bali, H. Sigit Sunaryanto, yang 10 tahun mendampingi intens Kyai Hasan Ali saat menjabat Ketua Umum MUI bali, tahun 2000-2005 dan 2005-2010, tak kuasa menyembunyikan kesedihannya. Saat hendak diwawancarai SanurTV, Sanur Post Media Group, mantan Ketua Masika Bali, ini sempat menolak, karena tak kuasa menahan keharuan batin. Walau akhirnya, dengan mata sembab, mantan aktivis HMI ini pun mengisahkan kenangan khusus yang tak terlupakan saat Bersama Kyai Hasan Ali tempo dulu.
Citra menggetarkan Kyai Hasan Ali niscaya amat dirasakan keluarga dekatnya. Elya Musi Astuti, salah satu puterinya yang menikah dengan seorang dokter senior di Bojonegoro mengungkapan kenangan tak terlupakan bersama ayahanda mereka itu. Dengan berlinang air mata, Elya bercerita tentang sosok ayahnya yang mengesankan semasa hidupnya, bahkan hingga menjelang ajal tiba.
Cholik Efendi, salah satu menantu mendiang Kyai Hasan Ali pun mengisahkan pengalaman mengharukan Bersama sang mertua yang dikenal mahir berdiplomasi namun tegas pendirian itu.
Banyak catatan perjalanan hidup dan kenangan mengesankan niscaya ditinggalkan Kyai Hasan Ali. Semasa hidup, ayah 11 anak dan 26 cucu ini, pernah menjadi Ketua Pengurus Wilayah Muhamadiyah Bali. Bersama mendiang “orangtua umat islam di Bali”, KH Habib Adnan dan sejumlah sesepuh, ikut mengoperasikan perjalanan MUI Bali sejak era 1970-an.
SanurTV YouTube Channel
Sanur Post Media Group
Facebook Sanur Televisi
Group Facebook SANUR POST
Fanpage sanurpost
Instagram @sanurpost
Twitter @Sanur_Post
Комментарии