filmov
tv
TERKUAK SETELAH KASUS BRIGADIR J
Показать описание
Kasus Tewasnya Brigadir J Melebar, Kini Bongkar Potensi 'Geng Jahat' hingga 'Mabes di Dalam Mabes'
TRIBUN-JABAR.COM - Markas Besar Polisi Republik Indonesia (Mabes Polri) ikut menjadi sorotan berbagai pihak buntut kasus tewasnya ajudan Irjen Ferdy Sambo, Brigadir J.
Kasus penembakan di Perumahan Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan itu kini semakin melebar hingga Kapolri disebut Bedol Desa demi membongkar kasus.
Atas kasus penembakan Brigadir J, Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso menyebut adanya potensi "Geng Penjahat" di instiusti Polri.
Terlebih, pemeriksaan Tim Inspektorat Khusus (Irsus) Polri sudah menyeret hingga 25 personel polisi dari perwira tinggi, menengah hingga tamtama.
Teguh menyebut, kasus ini telah menunjukkan adanya "satu solidaritas ngawur".
Letak sistematis yang ia sebut 'Geng Jahat' ini, pada penghilangan sepaket barang bukti.
Sementara itu, disebut terstruktur karena melibatkan "jenderal bintang dua, sampai pada tamtama."
Adapun Teguh menyebut bahwa kasus Brigadir J ini masif karena melibatkan berbagai kesatuan.
IPW mencurigai adanya "geng" karena Pasal 340 untuk menjerat tersangka Bharada E digunakan untuk menjerat pelaku pembunuhan berencana.
Atas dasar itu, pihaknya meminta perhatian Kapolri, Kompolnas dan Komisi III DPR serta Presiden RI untuk mengusut potensi adanya "Geng Penjahat" di institusi Polri.
Terpisah, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Mahfud MD mengapresiasi kemajuan signifikan pengungkapan kasus kematian Brigadir J.
Dengan satu di antara cara yang ia lihat seperti bedol desa.
Memindahkan banyak polisi yang terkait kasus pembunuhan Brigadir J agar tidak ada kepentingan yang saling menyandera.
Terlebih Mahfud MD juga tampak mengendus adanya mabes di dalam mabes yang memiliki aliansi sendiri-sendiri.(*)
Host : Dea Mita
Video Editor : Zelphi
Video Produksi : Tribun-Video/TribunJabar
Penyunting : Zelphi
MEDIA SOCIAL & WEB Official
#shorts #tribunjabarvideo #motif #jenderal #ferdysambo #brigadirj #bharadae #polisi #kriminal #usuttuntas
TRIBUN-JABAR.COM - Markas Besar Polisi Republik Indonesia (Mabes Polri) ikut menjadi sorotan berbagai pihak buntut kasus tewasnya ajudan Irjen Ferdy Sambo, Brigadir J.
Kasus penembakan di Perumahan Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan itu kini semakin melebar hingga Kapolri disebut Bedol Desa demi membongkar kasus.
Atas kasus penembakan Brigadir J, Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso menyebut adanya potensi "Geng Penjahat" di instiusti Polri.
Terlebih, pemeriksaan Tim Inspektorat Khusus (Irsus) Polri sudah menyeret hingga 25 personel polisi dari perwira tinggi, menengah hingga tamtama.
Teguh menyebut, kasus ini telah menunjukkan adanya "satu solidaritas ngawur".
Letak sistematis yang ia sebut 'Geng Jahat' ini, pada penghilangan sepaket barang bukti.
Sementara itu, disebut terstruktur karena melibatkan "jenderal bintang dua, sampai pada tamtama."
Adapun Teguh menyebut bahwa kasus Brigadir J ini masif karena melibatkan berbagai kesatuan.
IPW mencurigai adanya "geng" karena Pasal 340 untuk menjerat tersangka Bharada E digunakan untuk menjerat pelaku pembunuhan berencana.
Atas dasar itu, pihaknya meminta perhatian Kapolri, Kompolnas dan Komisi III DPR serta Presiden RI untuk mengusut potensi adanya "Geng Penjahat" di institusi Polri.
Terpisah, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Mahfud MD mengapresiasi kemajuan signifikan pengungkapan kasus kematian Brigadir J.
Dengan satu di antara cara yang ia lihat seperti bedol desa.
Memindahkan banyak polisi yang terkait kasus pembunuhan Brigadir J agar tidak ada kepentingan yang saling menyandera.
Terlebih Mahfud MD juga tampak mengendus adanya mabes di dalam mabes yang memiliki aliansi sendiri-sendiri.(*)
Host : Dea Mita
Video Editor : Zelphi
Video Produksi : Tribun-Video/TribunJabar
Penyunting : Zelphi
MEDIA SOCIAL & WEB Official
#shorts #tribunjabarvideo #motif #jenderal #ferdysambo #brigadirj #bharadae #polisi #kriminal #usuttuntas
Комментарии