Peluang Crazy Rich Tanjung Priok di Pilkada DKI Makin Terbuka

preview_player
Показать описание
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Nama Ahmad Sahroni, selaku Bendahara Umum Partai NasDem begitu mencuat setelah didapuk sebagai Ketua Pelaksana Formula E yang akan dihelat di DKI Jakarta, pada Juni 2022 mendatang.

Namanya menjadi diperhitungkan dalam peta politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2024, seiring penunjukan Sahroni dalam event besar tersebut.

Ahmad Sahroni dikenal dan populer dengan sebutan Crazy Rich Tanjung Priok dari sejumlah kekayaan dan kepemilikan mobil mewahnya mulai dari yang sport hingga yang klasik.

Di pemerintahan, Sahroni mendapat amanah sebagai Wakil Ketua Komisi III DPR RI dari Fraksi NasDem.

Mencuatnya nama Crazy Rich Tanjung Priok, Ahmad Sahroni dalam peta perpolitikan di DKI, diungkapkan Direktur Kajian Politik Nasional (KPN), Adib Miftahul.

Ia menjelaskan dari berbagai elemen sudah bergerak dalam menghangatkan situasi politik ini.

Menurutnya penunjukan Sahroni ini ada maksud dan tujuan tertentu. Begitu juga dengan bentuk strateginya.

"Sebagai bentuk dimulainya branding Nasdem dan Sahroni secara pribadi," ucap Adib.

Adib mengatakan bahwa Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan Partai Nasdem sangat dekat dan cukup terikat.

"Ini juga menandai bahwa Nasdem bisa dikatakan ke Anies pada tahun 2024 nanti," katanya.

Dirinya pun menyinggung mengenai bakal calon lain dalam kontestasi Pilkada DKI ini. Sejumlah nama pun mulai bermunculan.

Seperti Wali Kota Solo Gibran, Wali Kota Bogor Bima Arya dan Bupati Tangerang Ahmad Zaki Iskandar. Ketiga nama tersebut juga sama-sama memiliki peluang.

"Semua peluang pasti ada yah, cuma saya kira Gibran peluangnya lebih tinggi," ungkapnya.

Adib menerangkan basis elektoral Gibran dapat untung dari nama besar Presiden Jokowi. Sementara itu Bima Arya peluangnya agak berat.

"Banyak publik menilai kinerja di Kota Bogor tak signifikan. Lebih banyak pencitraannya," tutur Adib.

Setali tiga uang dengan Ahmed Zaki Iskandar. Adib mengungkapkan bahwa peluang Ketua Golkar DPD DKI Jakarta ini sangat tipis.

"Zaki peluangnya tipis, figur dia sebagai Bupati juga berat. Apalagi basis elektoral dia di Kabupaten Tangerang, ditambah capaian kinerja yang banyak masalah. Seperti maraknya mafia tanah dan dikeluarkannya Kabupaten Tangerang dari aglomerasi beberapa waktu lalu," papar Adib. (dik)

Penulis: Andika Panduwinata | Editor: Budi Sam Law Malau
Рекомендации по теме