Beda Pendapat Pemerintah Pusat dan Daerah dalam Tangani COVID-19 | Narasi Newsroom

preview_player
Показать описание
BEDA PENDAPAT PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH TANGANI COVID-19

Pemerintah pusat dan daerah belum satu suara dalam menangani kasus wabah virus corona.⁣

Pemerintah pusat menginginkan penanganan terpusat di Kementerian Kesehatan, sementara Pemprov DKI dan Pemprov Jabar juga ingin mempunyai kewenangan, baik dalam melakukan uji SARS-CoV-2 maupun dalam penyampaian informasi.⁣

(Narasi)

Jangan lupa subscribe, tinggalkan komentar dan share video ini.

Follow:

Konten video dan YouTube Channel ini adalah bagian dari Narasi.
Рекомендации по теме
Комментарии
Автор

Dari awal sikap pemerintah pusat juga terkesan mengentengkan. Disaat seharusnya meningkatkan tindakan preventif dan menutup pariwisata, malah membayar influencer. Akhirnya ketika kasus membludak gelagapan. Wajar kalau akhirnya pemda mengambil inisiatif dan terkesan "melangkahi" pusat. Seharusnya pusat juga mengapresiasi tindakan pemda sejauh ini, bukan malah menegur

MrDevan
Автор

please..ini udh urgent, apalagi kami warga solo, sudah KLB Covid-19 Corona

thepowerman
Автор

+62 penanganan virus - COVID-19
1. Lamban
2. Arogan
3. Jumawa
4. Penuh Dusta
5. Koplak
6. Dongok

11 Maret Rapat Kabinet berjejeran duduk


Jossss KEPALA PPATK game over

TheBudsol
Автор

Dengan melihat berita ini, mataku terbuka, , " oooww, jadi pemerintah pusat sekarang seperti *ini* ya, , " .. kasian rakyat yah 🤔😏

yeliyulianah
Автор

Ambil positivenya aja
biasanya kan Kl pusat nanti2 atau yaaa klarifikasi saja,

Sedangkan masyarakat butuh angka real, baik yg meninggal, positive maupun suspact serta mereka yg sembuh dari suspact tsb

ricohand
Автор

Presiden cuti aja dah
Biar pemprov dki aja, yg tangani kasus congorna inj

polorengat
Автор

Yg satu terkesan menutupi, untuk kepentingan investasi. Mengabaikan rakyat yg panik dan ketakutan.

Yg satunya lagi terkesan menonjolkan diri, mencuri hati rakyat... Entah motifnya apa..

Lalu, , , adakah pimpinan yang benar-benar untuk rakyat? Adakah pimpinan yg mendengarkan suara rakyat? Bukankah posisi tertinggi ditangan rakyat...


But, wait..
Bukannya kita pasca reformasi sdh desentralisasi yaa.. Kok masalah ini dijadikan sentralisasi.. Memangnya pemerintah pusat yakin dn mampu menanganinya???

sapuaniulm
Автор

Kalau pemerintah pusat otak nya masih mikir tentang politisasi, ini lah akibat nya, yang sedang dirasakan sekarang dan di masa mendatang....

evanseptian
Автор

mudah-mudahan kekhawatiran saya salah.
pemerintah pusat menutup-nutupi jumlah pasti infeksi virus Corona atau lebih parah lagi pemerintah pusat tidak mengetahui jumlah pasti infeksi virus tersebut.
mengingat pintu perbatasan kita yg rentan terbobol serta kurangnya pengetahuan atau sengaja tidak diberi kewenangan untuk mengetahui lebih dini mengenai infeksi penularan virus Corona jenis baru.

seperti diketahui sebelumnya di Singapura dua warganya diduga terkena demam berdarah namun belakangan dipastikan terinfeksi virus Corona, mengingat demam berdarah juga sedang mewabah di Indonesia, mungkinkah diantara pasien demam berdarah juga terinfeksi???

mudah saja saya kira.
jika kewenangan diberikan kepada pemerintah daerah dan lembaga yg mumpuni mendiagnosis virus tinggal melaporkan kepemerintah pusat dan pemerintah pusat mengkonfirmasi hal tersebut.
maka informasi yg dijadikan acuan adalah pemerintah pusat.

bukankah saat bencana dan wabah demam berdarah juga demikian. informasi dihimpun dari daerah kemudian dikumpulkan di pusat lalu pusat mengumumkan hasil dari informasi tersebut.
sekali lagi kita dipersulit dg birokrasi dan aturan kita sendiri.
inilah wajah Indonesia kita...

afriseptiadani
Автор

Ini kalo sampe ada yang cari panggung sumpah kebangetan

Dimas-wqvk