filmov
tv
Saksi Susanto Kesal Digas Ferdy Sambo: Walau Saya Kombes Butut, Saya Senior FS
Показать описание
JAKARTA, KOMPAS.TV - Kepala Bagian Penegakan Hukum Provos Divisi Profesi dan Pengamanan Polri Kombes Susanto Haris mengaku sempat kesal dengan Ferdy Sambo saat di Duren Tiga di hari peristiwa tewasnya Brigadir Yosua Hutabarat.
Awalnya, Susanto mengaku diperintah Ferdy Sambo untuk mengamankan barang bukti dan senjata pada saat peristiwa pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat.
Susanto saat itu mengaku teringat dengan perkataan yang selalu diucapkan Sambo bahwa senior tetaplah senior. Akhirnya, Susanto melaksanakan perintah itu.
"Kemudian setelah setelah jam 4 Pak Ferdy 'Pak Kabag bawa barang bukti itu jadikan satu dengan senjata Pak', kalau senior Pak Ferdy di beberapa kesempatan Pak FS selalu bilang 'selama langkah karir tidak terbit dari utara dan air laut masih asin, senior tetep senior'," kata Susanto.
Keesokan harinya setelah apel, Susanto Haris diminta mendampingi Karo Paminal Brigjen Hendra Kurniawan ke Jambi mengantar jenazah Yosua.
"Mulai saat itu kami tidak dipanggil lagi sama mungkin kesal. Walaupun saya kombes butut saya senior pak FS," ujar Susanto.
Video editor: Lintang Amiluhur
Awalnya, Susanto mengaku diperintah Ferdy Sambo untuk mengamankan barang bukti dan senjata pada saat peristiwa pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat.
Susanto saat itu mengaku teringat dengan perkataan yang selalu diucapkan Sambo bahwa senior tetaplah senior. Akhirnya, Susanto melaksanakan perintah itu.
"Kemudian setelah setelah jam 4 Pak Ferdy 'Pak Kabag bawa barang bukti itu jadikan satu dengan senjata Pak', kalau senior Pak Ferdy di beberapa kesempatan Pak FS selalu bilang 'selama langkah karir tidak terbit dari utara dan air laut masih asin, senior tetep senior'," kata Susanto.
Keesokan harinya setelah apel, Susanto Haris diminta mendampingi Karo Paminal Brigjen Hendra Kurniawan ke Jambi mengantar jenazah Yosua.
"Mulai saat itu kami tidak dipanggil lagi sama mungkin kesal. Walaupun saya kombes butut saya senior pak FS," ujar Susanto.
Video editor: Lintang Amiluhur
Комментарии