filmov
tv
PM Israel Netanyahu Minta Menterinya Jalani Tes Kebohongan seusai Banyak Rencana yang Bocor ke Media
Показать описание
#beritaterkini #beritaterbaru #beritaviral #kabarterkini
TRIBUN-VIDEO.COM - Informasi Israel disebut sering kali bocor ke media.
Mengatasi masalah tersebut, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengusulkan tes pendeteksi kebohongan untuk para pejabat Israel.
Benjamin Netanyahu menyarankan para pejabat Israel melakukan tes pendeteksi kebohongan.
Netanyahu mengatakan usulan tersebut dalam rapat kabinet pada hari Minggu (7/1/2024).
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dilaporkan bermaksud mengusulkan undang-undang untuk melakukan tes pendeteksi kebohongan bagi para menteri yang berpartisipasi dalam pertemuan keamanan.
Alasan Netanyahu menuntut tindakan tersebut adalah karena banyak pertimbangan pemerintah yang bocor ke pers dan media.
Netanyahu mengatakan dalam rapat kabinet pada hari Minggu dirinya tak ingin kebocoran data terus terjadi.
Undang-undang yang Netanyahu usulkan menwajibkan setiap orang untuk mengahdiri diskusi kementerian dan keamanan.
Termasuk pejabat politik dan profesional untuk menjalani tes pendeteksi kebohongan tersebut.
“Kita menghadapi epidemi kebocoran, dan saya tidak ingin terus seperti ini, dan itulah sebabnya saya mengarahkan undang-undang yang mewajibkan setiap orang yang menghadiri diskusi kementerian dan keamanan, termasuk pejabat politik dan profesional, untuk menjalani tes pendeteksi kebohongan,” kata Benjamin Netanyahu menurut surat kabar Inggris "The Telegraph", mengutip Channel 12 Israel.
Pernyataan Netanyahu muncul setelah liputan pers yang luas tentang berakhirnya pertemuan yang diadakan Kamis lalu.
Dalam hal ini untuk membahas situasi di Gaza pada periode pasca perang.
Media Israel menyiarkan bagian-bagian dari sesi tersebut, yang seharusnya ditutup, dan memuat kritik serta diskusi yang penuh kemarahan antara beberapa anggota pemerintah dan pejabat militer.
Dukungan terhadap Netanyahu telah menurun tajam akhir-akhir ini meskipun opini publik Israel tetap mendukung serangan militernya di Gaza.
Perdana menteri menolak untuk mengambil tanggung jawab langsung atas kegagalan keamanan yang memungkinkan Hamas melakukan pembantaian pada tanggal 7 Oktober, namun berjanji untuk terus melakukan tindakan pembalasan.
Penulis: Muhammad Barir
Host: Yustina Kartika
VP: Rania Amalia
TRIBUN-VIDEO.COM - Informasi Israel disebut sering kali bocor ke media.
Mengatasi masalah tersebut, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengusulkan tes pendeteksi kebohongan untuk para pejabat Israel.
Benjamin Netanyahu menyarankan para pejabat Israel melakukan tes pendeteksi kebohongan.
Netanyahu mengatakan usulan tersebut dalam rapat kabinet pada hari Minggu (7/1/2024).
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dilaporkan bermaksud mengusulkan undang-undang untuk melakukan tes pendeteksi kebohongan bagi para menteri yang berpartisipasi dalam pertemuan keamanan.
Alasan Netanyahu menuntut tindakan tersebut adalah karena banyak pertimbangan pemerintah yang bocor ke pers dan media.
Netanyahu mengatakan dalam rapat kabinet pada hari Minggu dirinya tak ingin kebocoran data terus terjadi.
Undang-undang yang Netanyahu usulkan menwajibkan setiap orang untuk mengahdiri diskusi kementerian dan keamanan.
Termasuk pejabat politik dan profesional untuk menjalani tes pendeteksi kebohongan tersebut.
“Kita menghadapi epidemi kebocoran, dan saya tidak ingin terus seperti ini, dan itulah sebabnya saya mengarahkan undang-undang yang mewajibkan setiap orang yang menghadiri diskusi kementerian dan keamanan, termasuk pejabat politik dan profesional, untuk menjalani tes pendeteksi kebohongan,” kata Benjamin Netanyahu menurut surat kabar Inggris "The Telegraph", mengutip Channel 12 Israel.
Pernyataan Netanyahu muncul setelah liputan pers yang luas tentang berakhirnya pertemuan yang diadakan Kamis lalu.
Dalam hal ini untuk membahas situasi di Gaza pada periode pasca perang.
Media Israel menyiarkan bagian-bagian dari sesi tersebut, yang seharusnya ditutup, dan memuat kritik serta diskusi yang penuh kemarahan antara beberapa anggota pemerintah dan pejabat militer.
Dukungan terhadap Netanyahu telah menurun tajam akhir-akhir ini meskipun opini publik Israel tetap mendukung serangan militernya di Gaza.
Perdana menteri menolak untuk mengambil tanggung jawab langsung atas kegagalan keamanan yang memungkinkan Hamas melakukan pembantaian pada tanggal 7 Oktober, namun berjanji untuk terus melakukan tindakan pembalasan.
Penulis: Muhammad Barir
Host: Yustina Kartika
VP: Rania Amalia
Комментарии