filmov
tv
RENUNGAN KITAB SUCI, Kamis, 24 November 2022: Luk 21:20-28 | RD Josep Gultom
Показать описание
SITUASI BERAT YANG MENDATANGKAN RAHMAT
Ada kalanya terasa bahwa kehidupan ini sangat berat, bahkan seperti tidak ada harapan masa depan. Sekitar seperti tidak menawarkan kehidupan, tetapi ketakutan, dan beban. Rasanya kegelapan lebih nyata daripada terang. Pada masa Kaisar Minh-Mang (1820-1840) kehidupan Gereja di Vietnam boleh dikatakan begitu beart. Semua karya misionaris asing di Vietnam dinyatakan terlarang. Raja sendiri mencoba membuat orang-orang Kristen Vietnam menyerahkan iman mereka dengan menginjak-injak salib. Ketika mereka tetap bertahan dengan iman mereka, mereka mulai mengalami penganiayaan dan banyak yang menjadi martir. Salah satunya adalah Andreas Dung Lac, seorang imam diosesan Vietnam.
Penyiksaan yang dialami para martir di Vietnam dianggap sebagai yang terburuk dalam sejarah kemartiran Gereja. Ada yang dimutilasi di setiap sambungan sendi tubuh mereka, dikoyak dagingnya dengan besi membara, dan ada diberi obat agar dapat diperbudak pikirannya. Mereka diberi cap besi membara di wajahnya dengan tulisan “agama jahat (seram)”. Setiap desa, tempat dimana terdapat keluarga Kristen, akan dilenyapkan. Ada diakui 117 martir, 96 orang Vietnam, 11 orang Spanyol dan 10 orang Prancis. Dari antaranya 8 orang uskup, 50 imam, 59 umat awam. Santo Andreas Dung Luc diketahui dipancung kepalanya.
Yesus berkata bahwa banyak orang ketakutan dengan situasi yang terjadi itu. Akan tetapi akan ada orang juga melihat Anak Manusia datang dalam awan dengan segala kuasa dan kemuliaan-Nya. Mungkin hal inilah yang dialami oleh para martir Vietnam, seperti Santo Andreas Dung Luc, maka mereka tidak takut oleh penganiayaan dan siksaan yang mereka alami. Mereka mampu menderita untuk mempertahankan harta terbesar yang mereka miliki, yakni iman katolik mereka. Mereka mampu menanggung semuanya itu karena mereka percaya bahwa Yesus ada bersama mereka dalam segala hal, dan akan datang untuk membawa mereka kepada kemuliaan yang sejati.
Para saudara yang dikasihi Tuhan,
Apa yang kita lakukan bila mengalami situasi yang begitu berat dalam hidup kita? Apakah kita langsung mengartikannya sebagai hari kiamat, waktu dimana semua hal terasa akan hancur tidak bermakna? Ataukah kita masih mampu melihat bahwa pada saat ini ada Yesus datang membawa harapan dan memberi kekuatan? Mampukan kita melihat, merefleksikan, mengalami dan mengakui bahwa Yesus adalah sang juru selamat setiap aspek kehidupan kita dan dengan demikian tetap mengangkat muka kita dan bangkit? Tuhan Yesus sudah mengatakannya kepada kita, maka marilah kita percayai dan nikmati. Per aspera ad astra! Melalui hal-hal yang berat sampai ke bintang-bintang. Tuhan memberkati. Amen.
Ada kalanya terasa bahwa kehidupan ini sangat berat, bahkan seperti tidak ada harapan masa depan. Sekitar seperti tidak menawarkan kehidupan, tetapi ketakutan, dan beban. Rasanya kegelapan lebih nyata daripada terang. Pada masa Kaisar Minh-Mang (1820-1840) kehidupan Gereja di Vietnam boleh dikatakan begitu beart. Semua karya misionaris asing di Vietnam dinyatakan terlarang. Raja sendiri mencoba membuat orang-orang Kristen Vietnam menyerahkan iman mereka dengan menginjak-injak salib. Ketika mereka tetap bertahan dengan iman mereka, mereka mulai mengalami penganiayaan dan banyak yang menjadi martir. Salah satunya adalah Andreas Dung Lac, seorang imam diosesan Vietnam.
Penyiksaan yang dialami para martir di Vietnam dianggap sebagai yang terburuk dalam sejarah kemartiran Gereja. Ada yang dimutilasi di setiap sambungan sendi tubuh mereka, dikoyak dagingnya dengan besi membara, dan ada diberi obat agar dapat diperbudak pikirannya. Mereka diberi cap besi membara di wajahnya dengan tulisan “agama jahat (seram)”. Setiap desa, tempat dimana terdapat keluarga Kristen, akan dilenyapkan. Ada diakui 117 martir, 96 orang Vietnam, 11 orang Spanyol dan 10 orang Prancis. Dari antaranya 8 orang uskup, 50 imam, 59 umat awam. Santo Andreas Dung Luc diketahui dipancung kepalanya.
Yesus berkata bahwa banyak orang ketakutan dengan situasi yang terjadi itu. Akan tetapi akan ada orang juga melihat Anak Manusia datang dalam awan dengan segala kuasa dan kemuliaan-Nya. Mungkin hal inilah yang dialami oleh para martir Vietnam, seperti Santo Andreas Dung Luc, maka mereka tidak takut oleh penganiayaan dan siksaan yang mereka alami. Mereka mampu menderita untuk mempertahankan harta terbesar yang mereka miliki, yakni iman katolik mereka. Mereka mampu menanggung semuanya itu karena mereka percaya bahwa Yesus ada bersama mereka dalam segala hal, dan akan datang untuk membawa mereka kepada kemuliaan yang sejati.
Para saudara yang dikasihi Tuhan,
Apa yang kita lakukan bila mengalami situasi yang begitu berat dalam hidup kita? Apakah kita langsung mengartikannya sebagai hari kiamat, waktu dimana semua hal terasa akan hancur tidak bermakna? Ataukah kita masih mampu melihat bahwa pada saat ini ada Yesus datang membawa harapan dan memberi kekuatan? Mampukan kita melihat, merefleksikan, mengalami dan mengakui bahwa Yesus adalah sang juru selamat setiap aspek kehidupan kita dan dengan demikian tetap mengangkat muka kita dan bangkit? Tuhan Yesus sudah mengatakannya kepada kita, maka marilah kita percayai dan nikmati. Per aspera ad astra! Melalui hal-hal yang berat sampai ke bintang-bintang. Tuhan memberkati. Amen.
Комментарии