filmov
tv
AKTIVIS PMII KEDIRI KECAM APARAT BRUTAL PADA WARGA
Показать описание
AKTIVIS PMII KEDIRI KECAM
APARAT BRUTAL PADA WARGA
REPORTER: DIDIK MASHUDI | YUL
TRIBUN MATARAMAN.COM-KEDIRI
Ratusan massa mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kediri menggelar aksi di depan Mapolres Kediri Kota, Kamis (10/2/2022).
Aksi dilakukan untuk mengkritisi tindakan kekerasan aparat terhadap warga di Desa Wadas, Kabupaten Purworejo, Jateng. Aksi demo mahasiswa ini ditemui langsung Kapolres Kediri Kota AKBP Wahyudi.
Sebelumnya massa PMII melakukan orasi serta menggelar sejumlah spanduk protes tepat di depan pintu masuk Mapolres Kediri Kota.
Di hadapan mahasiswa, AKBP Wahyudi juga menyampaikan prihatin atas kejadian yang terjadi di Desa Wadas.
Kapolres menjamin untuk di wilayah Kota Kediri dipastikan tidak akan terjadi seperti kejadian di Desa Wadas. "Saya pastikan, saya pastikan tidak akan terjadi hal seperti itu," tandasnya.
Pernyataan tersebut disampaikan karena di Kediri bakal ada proyek strategis nasional pembangunan jalan tol Kediri - Kertosono dan Kediri -Tulungagung.
Disampaikan Kapolres sesuai dengan arahan Kapolri, Polri tidak boleh anti kritik. "Silakan memberikan kritik dan masukan kepada kami. Sehingga kami dapat memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat," tandasnya.
Kapolres juga menyampaikan terima kasih atas perhatiannya. Selain itu jika diperlukan, siap untuk melakukan mediasi.
"Intinya untuk wilayah Kota Kediri, saya jamin tidak akan terjadi hal-hal yang disampaikan tadi," ungkapnya.
Sementara Ketua PMII Kediri M Eko Zuliyanto mengharapkan tidak ada bentrok antara aparat dengan masyarakat setempat terkait dengan permasalahan tanah.
PMII Kediri akan terus berkomunikasi dan melihat situasi dan perkembangan di Desa Wadas.
"Kita akan menuntut dan menjadikan gerakan aksi serentak di Jatim," jelasnya.
Sementara dalam tuntutannya yang disampaikan korlap aksi menuntut menarik aparat kepolisian yang berada di Desa Wadas serta menghentikan kriminalisasi dan intimidasi terhadap masyarakat.
Selain itu mengusut tuntas aparat kepolisian yang melakukan penangkapan dan kekerasan terhadap masyarakat.
Menghentikan aktivitas pengukuran di lahan milik warga Desa Wadas yang dilakukan Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWS SO) oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN).
Mendesak PB PMII dan PBNU untuk berpihak pada komitmen penolakan warga desa terhadap tambang batuan andesit.
#kediri #purworejo #pmii
APARAT BRUTAL PADA WARGA
REPORTER: DIDIK MASHUDI | YUL
TRIBUN MATARAMAN.COM-KEDIRI
Ratusan massa mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kediri menggelar aksi di depan Mapolres Kediri Kota, Kamis (10/2/2022).
Aksi dilakukan untuk mengkritisi tindakan kekerasan aparat terhadap warga di Desa Wadas, Kabupaten Purworejo, Jateng. Aksi demo mahasiswa ini ditemui langsung Kapolres Kediri Kota AKBP Wahyudi.
Sebelumnya massa PMII melakukan orasi serta menggelar sejumlah spanduk protes tepat di depan pintu masuk Mapolres Kediri Kota.
Di hadapan mahasiswa, AKBP Wahyudi juga menyampaikan prihatin atas kejadian yang terjadi di Desa Wadas.
Kapolres menjamin untuk di wilayah Kota Kediri dipastikan tidak akan terjadi seperti kejadian di Desa Wadas. "Saya pastikan, saya pastikan tidak akan terjadi hal seperti itu," tandasnya.
Pernyataan tersebut disampaikan karena di Kediri bakal ada proyek strategis nasional pembangunan jalan tol Kediri - Kertosono dan Kediri -Tulungagung.
Disampaikan Kapolres sesuai dengan arahan Kapolri, Polri tidak boleh anti kritik. "Silakan memberikan kritik dan masukan kepada kami. Sehingga kami dapat memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat," tandasnya.
Kapolres juga menyampaikan terima kasih atas perhatiannya. Selain itu jika diperlukan, siap untuk melakukan mediasi.
"Intinya untuk wilayah Kota Kediri, saya jamin tidak akan terjadi hal-hal yang disampaikan tadi," ungkapnya.
Sementara Ketua PMII Kediri M Eko Zuliyanto mengharapkan tidak ada bentrok antara aparat dengan masyarakat setempat terkait dengan permasalahan tanah.
PMII Kediri akan terus berkomunikasi dan melihat situasi dan perkembangan di Desa Wadas.
"Kita akan menuntut dan menjadikan gerakan aksi serentak di Jatim," jelasnya.
Sementara dalam tuntutannya yang disampaikan korlap aksi menuntut menarik aparat kepolisian yang berada di Desa Wadas serta menghentikan kriminalisasi dan intimidasi terhadap masyarakat.
Selain itu mengusut tuntas aparat kepolisian yang melakukan penangkapan dan kekerasan terhadap masyarakat.
Menghentikan aktivitas pengukuran di lahan milik warga Desa Wadas yang dilakukan Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWS SO) oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN).
Mendesak PB PMII dan PBNU untuk berpihak pada komitmen penolakan warga desa terhadap tambang batuan andesit.
#kediri #purworejo #pmii
Комментарии