Momen Pria Tertunduk Lesu saat Digiring Polisi seusai Tega Habisi Nyawa Kakak Iparnya di Kalideres

preview_player
Показать описание

TRIBUN-VIDEO.COM, KALIDERES - Jam menunjukkan pukul 13.20 WIB ketika seorang pria berkaos oren berjalan perlahan ke depan lobi Polres Metro Jakarta Barat.

Pria berambut botak tipis itu menunduk saat para wartawan menyorotkan kamera ke arahnya.

Sembari berjalan, kedua tangan pria berinisial F (36) itu digamit oleh polisi tak berseragam menuju depan meja konferensi pers.

Di sana, sudah berjejer barang bukti berupa sejumlah gelang, kalung dan anting.

Terdapat juga uang ratusan ribu, pakaian dan dua buah ponsel di atas meja.

Pria tersebut kemudian diminta berdiri di belakang Kasatreskrim Polres Jakarta Barat, Kompol Haris Kurniawan dan Kapolsek Kalideres AKP Syafri Wasdar.

Pria itu terus menunduk enggan untuk mengangkat dagunya.

Bahkan, ketika diminta wartawan untuk melihat ke kamera, pria itu bergeming.

Ia tertunduk malu.

Usai sosoknya diabadikan dengan kamera para wartawan, pria yang mengenakan celana pendek selutut itu kemudian digiring masuk ke sebuah ruangan.

Setelah konferensi pers selesai pun, F masih tertunduk lesu dan berjalan perlahan keluar lobi.

Sambil bertelanjang kaki, ia berjalan menuju mobil reskrim Polsek Kalideres.

Ia lalu masuk ke dalam bagasi mobil dan posisi kaki meringkuk.

Kasatreskrim Polres Jakarta Barat, Kompol Haris Kurniawan, mengatakan pembunuhan itu bermula saat F berkunjung ke rumah SM pada Jumat (21/10/2022) sekitar pukul 17.00 WIB.

F mengaku awalnya tak berniat menghabisi nyawa kakak iparnya itu.

"Pelaku datang ke rumah korban dengan niat untuk mengurus Kartu Keluarganya (KK). Pelaku meminta saran kepada korban. Dia mau memisahkan namanya dengan istrinya karena mau bercerai," kata Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Barat, Kompol Haris Kurniawan pada Selasa (25/10/2022).

F telah bercerai dengan istrinya dan mau menanyakan kepada kakak iparnya bagaimana cara memisahkan KK.

Padahal, SM sendiri masih dalam proses perceraian dengan kakak F.

"Namun, saat bertanya itu menurut pengakuan pelaku, justru korban menyalahkan si pelaku terkait bagaimana proses dia bercerai dengan istrinya," katanya.

Karena merasa dipojokkan, F tiba-tiba emosi.

Ketika SM mau ke kamar mandi, F diam-diam mengikuti.

Pelaku lalu menepuk bahu SM.

Begitu menoleh, F lalu mengayunkan bogem mentah ke arah SM.

"Korban pun melawan dengan mencakar pelaku. Pelaku langsung melakukan kekerasan fisik terhadap korban dengan cara membanting korban ke lantai dan membenturkan kepala korban ke lantai sampai korban meninggal dunia," tambahnya.

Melihat SM sudah terkapar tak berdaya, F mencomoti sejumlah perhiasan emas seperti gelang, kalung dan anting dengan total seberat 30 gram.

Setelah itu, pelaku dengan santai berjalan keluar rumah agar tak dicurigai tetangga sekitar.

Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Wahyu Septiana
Рекомендации по теме