filmov
tv
Hari Raya Galungan dan Kuningan||Hari Raya Kemenangan Dharma Melawan Adharma
Показать описание
#harirayagalungandankuningan #hindu
Hari raya Galungan memiliki makna symbolis sebagai perayaan kemenangan Dharma (Kebenaran) melawan Adharma (Ketidakbenaran), jatuh setiap 210 hari sekali tepatnya pada hari Rabu Kliwon wuku Dungulan (kalender Bali). Perayaan hari raya Galungan identik dengan pemasangan penjor padapintu masuk rumah sebelah kanan rumah tepi jalan. Sehingga membuat suasana modern tetapi terlihat sangat begitu alami dan sangat indah. 10 hari setelah perayaan hari raya Galungan akan diikuti oleh hari raya Kuningan.
Penjor ini adalah hiasan yang terbuat dari bambu dan dihias sedemikian rupa sesuai dengan tradisi masyarakat Bali setempat.Penjor yang terpasang di tepi jalan (setiap rumah) itu sendiri merupakan haturan ke hadapan Sang hyang Widhi Wasa (Tuhan YME). Arti dari kata Galungan sendiri berasal dari Jawa Kuno yang berarti bertarung, atau biasa disebut dengan Dungulan yang berarti menang yang sudah dijelaskan di atas. Sedangkan perbedaan penyebutan wuku Galungan (Jawa) dan wuku Dungulan (Bali) adalah sama artinya, yaitu menang. Secara filosofis, Hari Raya Galungan dimaksudkan agar umat Hindu mampu membedakan dorongan hidup antara adharma dan budhi atma (dharma = kebenaran) di dalam diri manusia itu sendiri. Kebahagiaan akanbisa dengan mudah diraih tatkala memiliki kemampuan untuk menguasai kebenaran.
Dilihat dari sisi upacara, adalah sebagai momen umat Hindu untuk mengingatkan baik secara spiritual maupun ritual agar selalu melawan adharma dan menegakkan dharma.Bisa disimpulkan bahwa inti Galungan ialah usaha untuk menyatukan kekuatan rohani agar umat Hindu mendapat pendirian serta pikiran yang terang, yang merupakan wujud dharma dalam diri manusia.
Jadi, inti Galungan adalah menyatukan kekuatan rohani agar mendapat pikiran dan pendirian yang terang.Bersatunya rohani dan pikiran yang terang inilah wujud dharma dalam diri.Sedangkan segala kekacauan pikiran itu (byaparaning idep) adalah wujud adharma.Dari konsepsi lontar Sunarigama inilah didapatkan kesimpulan bahwa hakikat Galungan adalah merayakan me-nangnya dharma melawan adharma.
Gear
Iphone X
VN Video editor
Hari raya Galungan memiliki makna symbolis sebagai perayaan kemenangan Dharma (Kebenaran) melawan Adharma (Ketidakbenaran), jatuh setiap 210 hari sekali tepatnya pada hari Rabu Kliwon wuku Dungulan (kalender Bali). Perayaan hari raya Galungan identik dengan pemasangan penjor padapintu masuk rumah sebelah kanan rumah tepi jalan. Sehingga membuat suasana modern tetapi terlihat sangat begitu alami dan sangat indah. 10 hari setelah perayaan hari raya Galungan akan diikuti oleh hari raya Kuningan.
Penjor ini adalah hiasan yang terbuat dari bambu dan dihias sedemikian rupa sesuai dengan tradisi masyarakat Bali setempat.Penjor yang terpasang di tepi jalan (setiap rumah) itu sendiri merupakan haturan ke hadapan Sang hyang Widhi Wasa (Tuhan YME). Arti dari kata Galungan sendiri berasal dari Jawa Kuno yang berarti bertarung, atau biasa disebut dengan Dungulan yang berarti menang yang sudah dijelaskan di atas. Sedangkan perbedaan penyebutan wuku Galungan (Jawa) dan wuku Dungulan (Bali) adalah sama artinya, yaitu menang. Secara filosofis, Hari Raya Galungan dimaksudkan agar umat Hindu mampu membedakan dorongan hidup antara adharma dan budhi atma (dharma = kebenaran) di dalam diri manusia itu sendiri. Kebahagiaan akanbisa dengan mudah diraih tatkala memiliki kemampuan untuk menguasai kebenaran.
Dilihat dari sisi upacara, adalah sebagai momen umat Hindu untuk mengingatkan baik secara spiritual maupun ritual agar selalu melawan adharma dan menegakkan dharma.Bisa disimpulkan bahwa inti Galungan ialah usaha untuk menyatukan kekuatan rohani agar umat Hindu mendapat pendirian serta pikiran yang terang, yang merupakan wujud dharma dalam diri manusia.
Jadi, inti Galungan adalah menyatukan kekuatan rohani agar mendapat pikiran dan pendirian yang terang.Bersatunya rohani dan pikiran yang terang inilah wujud dharma dalam diri.Sedangkan segala kekacauan pikiran itu (byaparaning idep) adalah wujud adharma.Dari konsepsi lontar Sunarigama inilah didapatkan kesimpulan bahwa hakikat Galungan adalah merayakan me-nangnya dharma melawan adharma.
Gear
Iphone X
VN Video editor
Комментарии