filmov
tv
I'd Like To Watch You Sleeping (Originally by Sal Priadi)

Показать описание
Sal Priadi, sebuah nama yang bagi saya sangat pandai dalam menciptakan musik-musik teatrikal. Albumnya selalu penuh konsep, suka dan duka dihadiahkan dengan bungkus kado yang sama. Dan lagi, untuk kali ini, bermula dari sebuah proyek mini album berjudul Markers and Such, yang berisi tiga lagu dan rilis pada 2023 silam, Mas Sal kembali melengkapi tiga lagu tersebut menjadi total lima belas karya yang dibungkus dengan tajuk Markers and Such Pens Flashdisks. Funfact-nya, harusnya ini jadi sebuah trilogi antara Markers and Such, Pen, dan Flashdisks, yang dirilis berbeda. Namun semua perihal waktu, hingga akhirnya lima belas lagu tersebut menjadi satu bentuk Markers and Such Pens and Flashdisks. Lima belas track yang vibesnya sangat berbeda dengan album Nyala. Ringannya, saya bisa katakan kalo lagu-lagu dalam track ini bahasanya ringan. Usut punya usut, ternyata Mas Sal juga bilang kalo pola penulisan liriknya juga sudah bergeser dari yang tadinya pake diksi yang mungkin ketika dibahasakan cuman dia yang tau, sekarang jadi lebih menggunakan bahasa obrolan yang lebih sering diucapkan. Mungkin bagi sebagian orang merasa kehilangan era Sad Priadi, tapi bagi saya era itu tetap abadi karena momen Sad Priadi bagi saya bukan sekedar penulisan dalam lagu-lagu Mas Sal, namun secara keseluruhan badan lagu itu dirasukkan kedalam pendengaran.
Seperti biasa, tipikal saya mendengarkan sebuah album selalu berurutan dari track satu, barangkali apakah ada cerita yang berusaha dirajut dari urutan nomor dalam album ini. Saya mengamati bagaimana detail penulisan Mas Sal, dan musik-musik yang lebih cerah walau liriknya kemelut mendung yang mengundah hujan. Hingga tiba pada track terakhir, "I'd Like To Watch You Sleeping". Khidmat sedari awal. Agaknya lagu ini memang cocok dinikmati dengan mata tertutup sepanjang lagu sambil memvisualisasikan liriknya. Sayang sekali jika kalimat-kalimat imajinatif tersebut hanya menggantung sebagai nada-nada bagus saja. Sebuah kombinasi musik Rifan Kalbuadi yang cocok bertemu lirik Sal Priadi tuh ya ini. Sungkem, Mas rifankalbuadi7! Lagu ini kompleks, per lagu ini selesai, setelah nada-nada tinggi Sal Priadi bertarung dengan hook reef dari "Satu Yang Tak Bisa Lepas", saya menobatkan lagu ini sebagai lagu Sal Priadi yang paling teatrikal.
Orang gila mana yang ingin tinggal di belakang gigi? Di belakang ruko mungkin ada, di balik gedung-gedung mangkrak dan sudah kosong tiga tahun mungkin bisa saja, tapi perwujudan makna cinta merubah segala memecahkan fungsi realitas dalam kehidupan membuat kalimat "𝘢𝘬𝘶 𝘪𝘯𝘨𝘪𝘯 𝘵𝘪𝘯𝘨𝘨𝘢𝘭 𝘥𝘪 𝘣𝘦𝘭𝘢𝘬𝘢𝘯𝘨 𝘨𝘪𝘨𝘪𝘮𝘶" terdengar lazim untuk diucapkan, walau tidak untuk diwujudkan. Terdengar lucu ketika dibayangkan pada jam dua pagi sambil menamatkan dengkurmu dan kita yang berhadapan namun dalam diam sebab kau terpejam dan hilang sedang aku terjaga sepanjang malam. Mungkin bila ada strarring contest untuk kategori memandangimu tidur aku bakal jadi juara satu. Anehnya aku masih tidak tau kenapa dunia terasa sunyi ketika kau larut dalam mimpi. Benar kata Sal Priadi, aku banyak takutnya. Kesunyian itu datang bersama dengan ketakutan. Kuceritakan semuanya meskipun kau hanya menjawab dengan dengkuran ringan sambil garuk-garuk pipi. Tak apalah, biar kuciptakan ruang sepi tanpa perasaan sendiri.
Aku juga banyak janjinya. Kau mungkin tak mendengar aku berjanji untukmu dan diriku sendiri. Sebuah percakapan lewat tengah malam di dekatmu yang kulalui sendiri. Bertanya-tanya apa yang sedang kau lakukan di alam mimpi. Apakah bermain-main di awan, atau berenang-renang di dasar samudera, ataukah menyirami hutan-hutan raksasa, atau kau malah memandangi diriku yang sedang tertidur? Entahlah, yang jelas, untuk saat ini, aku nyaman menjalani ini. Betah untuk menatap diam seseorang. Sebuah perjalanan panjang mencari cara bagaimana kita bisa menjelajahi alam mimpi berdua ketika pada akhirnya aku ikut ditelan lelap senyaman dirimu. Jika pada akhirnya hanya lelap yang memisahkan kita, aku tak merasa khawatir untuk kehilanganmu sebab satu yang tak bisa lepas, percayalah bahwa sadarku senantiasa bersamamu. Kuharap sebaliknya juga begitu.
_
I'D LIKE TO WATCH YOU SLEEPING
Performed by Sal Priadi
Written by Ahmad Dhani, Salmantyo Ashrizky Priadi
Produced by Rifan Kalbuadi
Source: Orang Pertunjukan
_
Temukan saya di lain sosial media!
Contact me thru email!
FAQ!
Mic-nya pake apa?
Aston Origin Black Series
Soundcardnya pake apa?
Scarlett Focusrite 2i2.
Kameranya apa?
Sony a6300 lensa 50mm.
Ngeditnya pake apa?
Kalo editing video pake Premiere Pro, kalo ngolah audio pake DAW Ableton.
Kok mirip Tretan Muslim?
Diam kalian.
Selamat mendengarkan. Jangan lupa dengarkan juga versi aslinya melalui platform digital yang nggak bajakan!
Seperti biasa, tipikal saya mendengarkan sebuah album selalu berurutan dari track satu, barangkali apakah ada cerita yang berusaha dirajut dari urutan nomor dalam album ini. Saya mengamati bagaimana detail penulisan Mas Sal, dan musik-musik yang lebih cerah walau liriknya kemelut mendung yang mengundah hujan. Hingga tiba pada track terakhir, "I'd Like To Watch You Sleeping". Khidmat sedari awal. Agaknya lagu ini memang cocok dinikmati dengan mata tertutup sepanjang lagu sambil memvisualisasikan liriknya. Sayang sekali jika kalimat-kalimat imajinatif tersebut hanya menggantung sebagai nada-nada bagus saja. Sebuah kombinasi musik Rifan Kalbuadi yang cocok bertemu lirik Sal Priadi tuh ya ini. Sungkem, Mas rifankalbuadi7! Lagu ini kompleks, per lagu ini selesai, setelah nada-nada tinggi Sal Priadi bertarung dengan hook reef dari "Satu Yang Tak Bisa Lepas", saya menobatkan lagu ini sebagai lagu Sal Priadi yang paling teatrikal.
Orang gila mana yang ingin tinggal di belakang gigi? Di belakang ruko mungkin ada, di balik gedung-gedung mangkrak dan sudah kosong tiga tahun mungkin bisa saja, tapi perwujudan makna cinta merubah segala memecahkan fungsi realitas dalam kehidupan membuat kalimat "𝘢𝘬𝘶 𝘪𝘯𝘨𝘪𝘯 𝘵𝘪𝘯𝘨𝘨𝘢𝘭 𝘥𝘪 𝘣𝘦𝘭𝘢𝘬𝘢𝘯𝘨 𝘨𝘪𝘨𝘪𝘮𝘶" terdengar lazim untuk diucapkan, walau tidak untuk diwujudkan. Terdengar lucu ketika dibayangkan pada jam dua pagi sambil menamatkan dengkurmu dan kita yang berhadapan namun dalam diam sebab kau terpejam dan hilang sedang aku terjaga sepanjang malam. Mungkin bila ada strarring contest untuk kategori memandangimu tidur aku bakal jadi juara satu. Anehnya aku masih tidak tau kenapa dunia terasa sunyi ketika kau larut dalam mimpi. Benar kata Sal Priadi, aku banyak takutnya. Kesunyian itu datang bersama dengan ketakutan. Kuceritakan semuanya meskipun kau hanya menjawab dengan dengkuran ringan sambil garuk-garuk pipi. Tak apalah, biar kuciptakan ruang sepi tanpa perasaan sendiri.
Aku juga banyak janjinya. Kau mungkin tak mendengar aku berjanji untukmu dan diriku sendiri. Sebuah percakapan lewat tengah malam di dekatmu yang kulalui sendiri. Bertanya-tanya apa yang sedang kau lakukan di alam mimpi. Apakah bermain-main di awan, atau berenang-renang di dasar samudera, ataukah menyirami hutan-hutan raksasa, atau kau malah memandangi diriku yang sedang tertidur? Entahlah, yang jelas, untuk saat ini, aku nyaman menjalani ini. Betah untuk menatap diam seseorang. Sebuah perjalanan panjang mencari cara bagaimana kita bisa menjelajahi alam mimpi berdua ketika pada akhirnya aku ikut ditelan lelap senyaman dirimu. Jika pada akhirnya hanya lelap yang memisahkan kita, aku tak merasa khawatir untuk kehilanganmu sebab satu yang tak bisa lepas, percayalah bahwa sadarku senantiasa bersamamu. Kuharap sebaliknya juga begitu.
_
I'D LIKE TO WATCH YOU SLEEPING
Performed by Sal Priadi
Written by Ahmad Dhani, Salmantyo Ashrizky Priadi
Produced by Rifan Kalbuadi
Source: Orang Pertunjukan
_
Temukan saya di lain sosial media!
Contact me thru email!
FAQ!
Mic-nya pake apa?
Aston Origin Black Series
Soundcardnya pake apa?
Scarlett Focusrite 2i2.
Kameranya apa?
Sony a6300 lensa 50mm.
Ngeditnya pake apa?
Kalo editing video pake Premiere Pro, kalo ngolah audio pake DAW Ableton.
Kok mirip Tretan Muslim?
Diam kalian.
Selamat mendengarkan. Jangan lupa dengarkan juga versi aslinya melalui platform digital yang nggak bajakan!
Комментарии