Ekspor Jatim November 2020 sebesar USD 1,62 miliar - IPM Jawa Timur mencapai 71,50...!!

preview_player
Показать описание
EKSPOR NOVEMBER 2020

Nilai ekspor Jawa Timur November 2020 mencapai USD 1,62 miliar atau naik sebesar 2,07 persen dibandingkan Oktober 2020. Nilai tersebut dibandingkan November 2019 turun sebesar 4,75 persen.
Ekspor nonmigas November 2020 mencapai USD 1,45 miliar atau turun sebesar 5,46 persen dibandingkan Oktober 2020. Nilai tersebut dibandingkan November 2019 turun sebesar 8,27

persen.
Ekspor migas November 2020 mencapai USD 171,93 juta atau naik sebesar 208,53 persen dibandingkan Oktober 2020. Nilai tersebut naik sebesar 40,53 persen jika dibandingkan November

2019.
Golongan barang utama ekspor nonmigas November 2020 adalah Lemak & Minyak hewani/nabati (HS 15) dengan nilai sebesar USD 131,66 juta, disusul Kayu dan barang dari kayu (HS 44) dengan nilai sebesar USD 125,18 juta, serta Ikan dan Udang (HS 03) dengan nilai sebesar USD 93,93 juta.
Secara kumulatif, selama Januari - November 2020, ekspor yang keluar Jawa Timur sebesar USD 17,44 miliar atau turun 6,05 persen dibandingkan Januari - November 2019.

Negara tujuan ekspornon migaster besar pada Januari-November 2020 adalah Jepang mencapai USD 2,62 miliar (dengan peranan 15,64 persen) disusul ekspor ke Tiongkok sebesar USD 2,49 miliar (dengan peranan 14,89 persen) dan ke Amerika Serikat sebesar USD 2,30 miliar (dengan peranan 13,71 persen). Ekspor non migas ke kawasan ASEAN mencapai USD 3,15 miliar (dengan kontribusi sebesar 18,78 persen), sementara ekspor nonmigas ke Uni Eropa sebesar USD 1,30 miliar (dengan kontribusi sebesar 7,73 persen).

IMPOR, NOVEMBER 2020
Nilai Impor Jawa Timur pada bulan November 2020 mencapai USD 1,78 miliar atau meningkat sebesar 23,69 persen dibandingkan Oktober 2020. Angka ini justru turun sebesar 17,22 persen dibandingkan November 2019.
Impor nonmigas November 2020 mencapai USD 1,51 miliar atau naik 25,96 persen dibandingkan Oktober 2020. Nilai impor nonmigas tersebut mengalami penurunan sebesar
13,50 persen dibanding November 2019.
Impor migas November 2020 sebesar USD 277,98 juta atau naik sebesar 12,67 persen dibanding Oktober 2020. Dibandingkan November 2019, nilai tersebut justru turun
sebesar 32,86 persen.
Golongan barang utama impor nonmigas bulan November 2020 adalah golongan barang Mesin-mesin/Pesawat mekanik (HS 84) sebesar USD 143,31 juta, berikutnya golongan barang Perhiasan/Permata (HS 71) senilai USD 127,25 juta dan golongan barang Besi dan Baja (HS 72)
sebesar USD 103,90 Juta.
Secara kumulatif, selama Januari - November 2020, impor yang masuk ke Jawa Timur sebesar USD 17,95 miliar atau turun sebesar 15,66 persen dibandingkan Januari - November 2019, yakni sebesar USD 21,29 miliar
Negara asal barang impor nonmigas terbesar selama Januari - November 2020 dari Tiongkok sebesar USD 4,37 miliar (28,98 persen), disusul dari Amerika Serikat sebesar USD 1,15 miliar (7,61 persen) dan impor dari Thailand sebesar USD 702,36 juta (4,66 persen). Impor nonmigas dari kelompok negara ASEAN sebesar USD 2,11 miliar (14,01 persen), sementara impor nonmig

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA JATIM, 2020
Pembangunan manusia di Jawa Timur pada tahun 2020 kembali mengalami peningkatan. Pada tahun 2019 IPM Jawa Timur mencapai 71,50 dan selanjutnya naik pada tahun 2020 mencapai 71,71 atau tumbuh 0,30 persen.
Surabaya tercatat mempunyai IPM tertinggi dengan capaian IPM sebesar 82,23, sementara IPM terendah di Jawa Timur tercatat di Sampang dengan IPM sebesar 62,70.
Kota Surabaya, Kota Malang, Kota Madiun dan Kab. Sidoarjo tercatat mempunyai IPM berkategori “sangat tinggi”, sedangkan lainnya sebanyak 20 kabupaten/kota berkategori “tinggi”, dan 14 kabupaten/kota berkategori “sedang”.
Selama periode 2019 hingga 2020, komponen kesehatan dan pendidikan mengalami peningkatan. Bayi yang baru lahir memiliki peluang untuk hidup hingga 71,30 tahun, meningkat 0,12 tahun. Anak-anak usia 7 tahun memiliki peluang untuk bersekolah selama 13,19 tahun, meningkat 0,03 tahun. Sementara itu, penduduk usia 25 tahun ke atas secara rata-rata telah menempuh pendidikan selama 7,78 tahun meningkat 0,19 tahun. Hanya komponen pengeluaran per kapita yang disesuaikan yang turun, dari Rp. 11,74 juta (2019), menjadi Rp. 11,60 juta (2020) atau turun Rp. 138 ribu akibat pandemi Covid-19.
Рекомендации по теме