Tandanya kamu mungkin akan dipecat

Setelah rame tentang Quiet Quitting, ada juga fenomena yang dikenal Quiet Firing.

Apa tuh Quiet Firing?

Simpelnya, kalo Quiet Quitting adalah fenomena dimana karyawan 'diam-diam' resign dengan melakukan usaha paling minimal di pekerjaan.

Sebaliknya, Quiet Firing adalah fenomena saat manajer atau perusahaan lo 'diam-diam' memecat lo, tanpa lo sadari.

Kali ini gue share tentang apa sih quite firing, tanda-tanda, penyebab, dan gimana menghadapinya.

00:00 Quiet Firing
02:03 Tanda-tanda Quiet Firing
03:54 Penyebab Quiet Firing
06:44 Cara menghadapi Quiet Firing

Resources:

🎥 Quiet Quitting itu JELEK! Mendingan Lakuin Ini

🎥 Cara Ampuh Mengatasi Burnout

🚀 Merasa karir stagnant?

Ragu apakah career path yang dipilih sudah tepat?
Mempertanyakan passion, ikigai & tujuan hidup?
Ingin explore tapi ga tau harus mulai dari mana?

Yuk JOIN program Quarter Life Breakthrough.

🚀 Lagi ngerasa overwhelmed dengan berbagai tuntutan?

Yuk ikut FREE Mini Course tentang Setting Your Priority

📷 For more bite size content about work and life, follow us on Instagram

#FollowYourFlow #personaldevelopment #pengembangandiri #tipsproduktif #tipssukses #growth #tipskerja #tipskarir #demotivasi #motivasi #motivasimindset #pekerjakantoran #karyawan #belajar #selfgrowth #keputusankarir #quietfiring #quietquitting

[CreativeEntertaiment]

Berdasarkan pengalaman dalam berkarir, Quiet Firing biasanya dilakukan oleh perusahaan untuk menghindari membayar pesangon dari karyawan yang hendak diberhentikan. Namun, sebenarnya metode ini memiliki risiko.

Ada dua jenis karyawan, yakni yang memiliki cinta yang tinggi terhadap pekerjaannya, serta yang biasa-biasa saja.

Bagi tipe yang pertama, mendapatkan perlakuan-perlakuan yang menjadi ciri khas Quiet Firing pasti akan terasa menyiksa. Mereka pun akan resign dengan sendirinya.

Bagi tipe yang kedua, mendapatkan perlakuan semacam pengasingan tersebut justru tidak menimbulkan efek apapun. TIdak diberikan pekerjaan? Asyik, gaji buta. Diberikan pekerjaan berlebih? Ya dikerjakan saja.

Jika perusahaan melakukan Quiet Firing kepada karyawan tipe kedua, perusahaan akan menghadapi sebuah risiko kerugian. Kerugian ini disebabkan oleh bertahannya karyawan yang sebenarnya hendak perusahaan berhentikan, sehingga perusahaan harus membayar gajinya melebihi pesangonnya jika ia diberhentikan secara normal. Misalnya, pesangon adalah tiga bulan gaji. Karyawan yang hendak dipecat sudah bertahan menerima Quiet Firing selama enam bulan. Untung di karyawan, rugi di perusahaan.

Maka dari itu, sebaiknya perusahaan bertindak profesional sebagaimana karyawan diminta untuk bersikap sama. Kalau memang harus memberhentikan karyawan, berhentikanlah sesuai prosedur dan peraturan yang berlaku.

[muhammadrifqi]

Thansk Mas Vicario, pembahasannya penting. Untuk posisi lead, ini bisa menjadi evaluasi diri untuk membenahi cara cara yang selama ini keliru. Untuk posisi yang di-lead, bisa mengantisipasi juga dan bisa menanyakan kejelasan terkait posisi/ kondisi yang kita jalani sekarang.

Once again, thanks Mas