Alasan Chindo LEBIH SUKSES Dari Pribumi?

preview_player
Показать описание
stigma “chindo lebih kaya” menurut gw ga bisa digeneralisasi, zaman udah beda, sekarang semua orang punya kesempatan yang sama. At least dari video ini kita bisa belajar sejarahnya + pelajarin hal yg sekiranya bisa kita praktekkin. Gw ga ada maksud untuk mendiskriminasi ras2 tertentu, tapi ya ini sebagai refleksi untuk kita pribadi. Gimana opini kalian soal steriotio orang chindo menguasai ekonomi Indonesia, setuju apa ngga?

Chapters :
00:00 Steriotip “Chindo Lebih Kaya”
01:52 Chapter 1 - Zaman Belanda
04:28 Chapter 2 - Minoritas Merajai Ekonomi
06:52 Chapter 3 - What Can We Learn

#raymondchin #chindo #cina #pribumi

Raymond's Socials
Комментарии
Автор

"REZEKI ITU UDAH ADA YANG NGATUR". Kata om tiri gue, yang sampai saat ini masih nganggur, main hp doang, terus numpang dirumah tante gue yg udah bersuami + berkeluarga. Jadi beban dan benalu. Padahal selama belasan tahun istrinya nungguin dia. Kerjanya cuma sholat dan berdoa doang, kagak ada gerak sama sekali. Padahal dalam islam KERJA ITU KEWAJIBAN, APALAGI LU SUAMI. Istrinya kerja pontang-panting ngidupin anak. Dimodalin sama istrinya, tetap aja ga ada progres. Emang mentalnya males, sering DIBELA SAMA NENEK. Kalau anak nya ga sukses, yg disalahkan istri dari anaknya. Dibilang GA BAWA REJEKI, GA BAWA HOKI. 😀. Akhirnya istrinya minta cerai, bilangannya ujian dari Allah. Ga nyadar diri salahnya dari dia sendiri. Padahal masih sehat dan belum tua2 amat. Baru 40 an. Disuruh jadi ojol, malu. Jaid supir taksi, gengsi. Karena dia S1, makan tuh S1.

dessertandminicooking
Автор

intinya mindset nya jauh sekali :

Etnis China :
1. menabung, uang di buat irit, investasi jangka panjang.

2. sistem marga, dengan adanya sistem marga menambah semangat kepercayaan diri, agar bisa jadi orang terhormat di keluarga besar, dan mempertahankan nama baik keluarga.
3. Pendidikan Karakter, mental sudah di didik agar jadi sukses.

orang indo :
1. Rezeki sudah ada yang ngatur, jngan takut uang hilang, padahal besok kena PHK, akhirnya bingung cari kerja nganggur bertahun tahun, jadi beban keluarga.

2. makan gak makan ngumpul, alhasil waktu ngumpul keluarga gak ada uang, akhirnya cari pinjaman karna banyak keponakan, saudara dll.

3. Waktu mau usaha sendiri, kluarga, teman, bilang jngan usaha banyak pesaing, nanti bangkrut, uang tidak pasti, banyak pedagang pakai dukun nanti kmu disantet, mending kerja ikut orang Gaji sudah pasti.

ahmadrizal
Автор

Saya CIA aka Chinese Indonesia American 😂baru ketemu channel kamu. Umur 51 saya tinggal di Jakarta Singapore sekarang Texas. Mental immigrant Itu yg asli bikin maju. Kalau physical job org Mexico itu pekerja keras hanya secara education kurang kalau IT org India karena peran pendidikan. Kalau Asia sini mix tapi org China Hongkong Taiwan asli anak2nya semuanya masuk Ivy League. Bahasa Inggris penting. Saya suka channel kamu drpd yg suka tunjuk2 kekayaan. Banyak belajar dr kamu. Dan cara Kamu presentasi hebat. Semoga Indonesia kedepannya maju. Sukses yah buat channelnya.

pianoclassic
Автор

Sebagai chindo, didikan yang didapat dari ortu adalah:
1. Gak boleh nganggur
2. Kerjain apa aja jangan gengsi
3. Hidup hemat walaupun ada duit
4. Gak boleh mati kalau gak siapkan passive income untuk keluarga
5. Boleh nikah kalau udah punya rumah sendiri, gak boleh tinggal di mertua apalagi di rumah ortu sendiri
6. Kerja gak boleh kena matahari (maksudnya mulai subuh selesai malam)
7. Dilarang ngemis (uang, posisi/jabatan, kesempatan, dll)
8. Dilarang sakit, kalau sakit gak bisa jadi alasan gak menghasilkan uang
9... (Ada yang belum disebut gak ya?)

elemento
Автор

agak unik sich, padahal Indonesia mayoritas beragama Islam, tapi mereka lupa belajar bahwa Nabi Muhammad SAW itu profesinya adalah pedagang dan titik balik dalam perjuangan dakwah Nabi Muhammad SAW adalah hijrah dari Mekkah ke Madinah, artinya karakter Nabi itu dalam sejarah pribadinya ada pedagang dan pendatang. Kesimpulannya jika kita menjadikan Nabi Muhammad SAW sebagai teladan dalam konteks "pedagang" dan "pendatang" maka saya yakin pasti bisa sukses juga

rimaskautsar
Автор

Gue jg Chindo.
Mental pendatang memang udh ditempa dr bokap nyokap pas mulai beranjak dewasa, despite memang di manjaiin pas kecil. Dimulai dr disuruh selalu jaga kesehatan, diajarin baca2 koran, nabung dr kecil hingga dilesin bahasa inggris dan dibantuin untuk belajar dgn komputer dr SD. Kalau ngeksh nasihat jg tdk cuma2, dan biasany cara negurny beneran lebih menusuk dibanding dosen killer sekalipun, tapi sekeluarga pada tahu maksudny baik.

Pas makan berlebihan langsung dinasihatin buat perbaikin diri, "wajahmu itu udah rusak banget sampe harus oplas habis2an buat cantik." Jadi mulai lbh terbiasa ngejaga makan dan ngurangin gula krn didikan itu.

Karena ditempa dengan kritik dan saran selama proses berlangsung, pas turun ke dunia kerja, udh merasa teguran dan nasihat dari atasan maupun dosen di luar serasa denger malaikat.

salmonrice
Автор

Menurutku, orang Chindo memiliki work ethic lebih tinggi, nilai dan budaya keluarga lebih kuat dengan mempersatukan hubungan dengan keluarga lain

richardwidjaja
Автор

Kenapa chindo kaya? Karena emang pekerja keras, hemat, konsisten, dan berpikir jangka panjang, ga kaya pribumi yg apa apa udah males duluan. Kenapa chindo kaya sebenernya bukan karena mereka jenius bgt cuman memang lebih 'pekerja keras'

krisnadwipayana
Автор

Boleh sharing ya, gw generasi ke 4 di Indonesia, Akong gw pertama kali sampai di Medan itu pas masih jaman perang sama Jepang, sampe bener2 di tindas banget kalau di ceritain sama amah gue, dan hidup jaman akong dulu lumayan susah, makan pun kayak ga cukup, tapi dia resilient, dia malam2 nyuri2 belajar, lalu belajar bahasa Inggris, sampe akhirnya dia diterima kerja di 1 perusahaan Garment di Medan, pas itu masih jaman awal2 selesai di Jajah, singkat cerita, dia bener2 progress banget sampai akhir nya owner dari Garment ini pulang ke luar negri, dia jadi salah satu penerus nya ( ada 4 orang yang di jadiin penerus dan salah satu nya akong gw )

Nah banyak sekali cerita up n down, inti nya 3 partnernya lagi itu jahat, akhirnya pecah kongsi, nah akong gw pas kerja itu dia bener2 hebat banget, semua customer sama supplier demen bgt sama dia akhirnya pas dia jalan sendiri, dia kenal semua supplier dan buyer semua suka akong gw, dan akhirnya turun menurun sampe bokap

tapi sayang nya pas sampe generasi gw ( memang sudah tidak sebagus dulu ) tapi untung nya akong dan bokap gw dulu uda rajin invest2 juga dan baru bisa sekolahin bokap gw sampe ke Canada dan baru ada hidup kita sekarang yang bisa nyaman

Inti dari yang gw mau cerita adalah, chindo rata2 Resilient dan consistent banget di usaha dan hidup

AJ-rclr
Автор

q bekerja d tiongkok.dulu saat d indo q jg bnyk bergaul dg cindo koko2 toko.
stlh q pelajari.mindset mereka
kerja keras..gk nipu..jujur...bngun komunitas yg kuat...fokus k asset masa depan..hemat dan cermat....

arimbisupadi
Автор

Nih ya, pengalaman dunia kerja. Orang pribumi, biasanya berpikir pendek dan cepat habiskan uang. Boros, saat pensiun anak anak hanya lulusan SMA dan kemiskinan berlanjut.
Orang keturunan Tionghoa ga banyak gaya, ga boros, duit dipakai untuk produktifitas, ga perlu tampil kaya padahal sudah kaya banget.

yudhiadi
Автор

Gw dulu anak buangan panti asuhan waktu kecil, waktu kuliah dapat beasiswa 100% di saudi arabia, di sela2 bljr gw sempatin jual gorengan untuk anak2 kampus setelah modal agak cukup gw mulai ekspansi ke masakan asia alhamdulilah sekarang udh punya 3 cabang di saudi, beberapa pengusaha sukses di saudi juga kebanyakan pendatang Yaman yg negara nya konflik, kondisi kepepet membuat kita jadi kerja keras apalagi sebagai pendatang di negara org kita dikenakan pajak yg tinggi

pikangsuangsuang
Автор

Tanggung jawabnya tinggi, pekerja keras, irit, gak gengsian ( pekerjaan apapun dilakukan yg penting dapat uang ) dan rela perih ( gak mau makan enak sebelum sukses )..
Suamiku Chindo dan kami benar2 merintis dari bawah, dari penjual perhiasan imitasi sampai akhirnya kami mampu punya toko Emas ( alhamdulillah 2 toko sekarang )..saat2 kami buka toko perhiasan, kami dicemooh sana sini dan dibilang juga china miskin tapi justru itu sebagi cambuk utk maju dan yg luar biasa sekali, uang makan tidak akan pernah lebih dari yg sudah ditentukan...
Dan perjuanganya pelan2 sudah ada hasilnya meski belum wooww...

Nana_Prakoso
Автор

FYI : Konglomerat di Asia Tenggara di Vietnam, Filipina, Thailand, Malaysia, Kamboja dll itu umumnya keturunan Chinese.

PribumIslam
Автор

Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum, hingga mereka mengubah apa yg ada pada diri mereka sendiri.

AntiKorupsi
Автор

Kalau dari POV aku ya, karena orang² keturunan Tionghoa itu dari kecil diajarin financial management, etos kerja dan mindsetnya tuh ngga yg mikirin sekarang, tapi sekarang + nantinya gimana. Jadi, mau profesinya sebagai pedagang, akademisi, atau profesi lainnya, ya pakem itu nempel. Aku liat itu ketika masa kecil tinggal di Pulau Singkep, berdampingan dengan orang² keturunan Tionghoa. Terus, ketika keuangan mereka membaik, gaya hidup mereka ga terlalu ngikutin income. Jadi kalau ketika pendapatan mereka misalkan 10, biaya hidup 5, sisanya ditabung. Ketika pendapatan naik jadi 15 atau 20, ya biaya hidup tetep 5, yg sisanya ditabung dan atau investasi.

meitymutiara
Автор

gue sebagai chindo yg bukan dari keluarga berada, anak broken home & sandwich gen sudah bekerja sambil sekolah dari umur belasan, uda banyak ngelewatin bermacam” masalah dan keadaan, itu yg bikin gue punya semangat dan mental yg kuat untuk bertahan sampai sejauh ini ( the real of kepepet ) WKWKWKWKKW

noviapuput
Автор

Saya salut banget sama kultur chindo yg memang pekerja keras & fokus pada profit yg bisa didapat dari modal/usaha yg dijalani, apalagi berhemat sampai 60% dari total penghasilan, ga kebayang gimana pengaplikasiannya dalam kehidupan sehari2.

ditaneviamaliyah
Автор

SEPAKAT! sekolah gw waktu SD 20% chindo. mereka itu gak malu ikut orang tua nya dagang. mereka tidur di ruko ruko depan sekolah. paginya sekolah siangnya sampe malem ikut dagang. di sekolah emang ga pinter bahkan nilainya jelek2 tapi uang jajan nya banyak 😅 nah uang banyak itu karena pulang skolah mereka ikut ortu nya dagang. jadi dari kecil mereka terbiasa berdagang. makanya di skolah nilainya jelek tapi ketika lulus mereka lebih survive berdagang.

hilmanwibisana
Автор

Aku chindo, aku mau nimbrung! Mentalitas nabung + pendidikan kita tinggi, kerja sepenuh hati demi mendapatkan skill dan koneksi supaya bs mandiri di kemudian hari. Kita yg cowo kalo blm mapan ga dikasih nikah, yg cwe mau nikah msti cari yg mapan, bukan kita gak beriman tp kita berotakkkk!!! Akong ku selalu ajarin, punya ayam jangan dimakan, dipelihara utk telurnya. Smtra telur dkit makan dkit, sisa telur dijual sebagian, ditetasin sebagian. Semakin bnyk kamu tetasin telur, semakin banyak ayam petelur kamu. Kalo km gigih ga tergoda uang instan, suatu hari km punya peternakan ayam petelur ((tapi ini bukan soal telur, soal bijak mengelelola pendapatan)). Jangan kayak orang pribumi, punya ayam 2 lgsg dijual, foya2, abis itu ga punya apa2 ((dpt warisan tanah buru2 dijual buat beli mobil biar bergaya, abis itu ga pnya apa2, umum banget di kampungku, dan yg beli itu tanah ya chindo2))

shellamuchtar