Buya Yahya Menjawab - Bolehkah Menghadiahkan Pahala?

preview_player
Показать описание
Buya Yahya Al-Bahjah TV
Buya Yahya Menjawab - Bolehkah Menghadiahkan Pahala?
Рекомендации по теме
Комментарии
Автор

allohu akbar. mudah"an alloh tetap membaroqahkan ilmunya buya. terima kasih buya

dyanramdany
Автор

Makasih Buya ilmu nya nyampe ke kita. Alhamdulillah

sitiusmayati
Автор

Ngetop deh buhya ceramah nya semua bermanfaat sukses selalu buhya semoga di lindugi allah selalu amin

irfanajah
Автор

Sangat jelas penjelasannya Kiyai H Buya

muhammadarfahs.pd.idgngaja
Автор

Ketika seorang hamba begitu mencintai Al-Qur'an...disaat ada undangan untuk membaca Alquran bersama pastilah hati tak bisa menolak...Pahala membaca Al Qur'an begitu banyak... Al Qur'an yang menemani kita saat mati, bahkan sampai disurga pun Al Qur'an masih menemani kita....asalkan kita mau menjadi teman Al Qur'an disaat kita masih hidup...

raditverofentlichalfaruq
Автор

Hujahnya berari bukan dari Nabi..tapi dari sebagian hukumnya disebut apa ...sunah apa bitah kalau begitu...

atma
Автор

Assala, mualaikum terimskasih pak ustad buya atas ilmuya smg buya panjang umurya.

arusrusiyah
Автор

Allah humma Sholli Ala Sayyidina Muhammad 💝
Allah humma Sholli Alaihi Wasallim 💝
Barakallahu Fiikum saudaraku sekalian 💝

megatserama
Автор

Doakanlah utk si mayat tp jgn beratkan beban kpd keluarga yg sdg berduka bahkan disebagian hartanya ada hak yatim utk kehidupan kedepan.
Tradisi kadang melabrak hak
Sekalipun hutang2 yg penting keluarkan dana utk biaya (tanda petik) tahlilan.
Efek samping di masyarakat bila tdk melakukan hal demikian maka bagaimana tanggapan para tetangga bahkan para ustadz di kampungnya..?
Mereka akan menuduh aliran ini dan itu.. iya toh..?!?!
Ini berarti membuat hukum yg dulu tdk ada hukumnya.
Pdhl klo mau jujur di zaman nabi dan para sahabat serta generasi terbaik TIDAK ADA ritual semacam itu.

Efek samping yg lain adalah akan menggiring opini pemahaman masyarakat awam bahwa perkara seperti ini bersumber dari agama islam padahal sumber awalnya dari generasi pertama sampai generasi ketiga itu tidak ada.

والله أعلم

qurtusiks
Автор

Sy sgt suka pndpt ulama yahya g ribet...

lindamonang
Автор

Imam An Nawawi rohimahullah berkata dlm kitab syarah shohih muslim :
وأما قراءة القرآن "فالمشهور" من مذهب الشافعي أنه لا يصل ثوابها إلى الميت وقال بعض أصحابه يصل ثوابها إلى الميت …

“Adapun bacaan al-Qur’an, "MAKA YG MASYHUR" dari madzhab Syafi’i adalah pahala bacaannya "TIDAK SAMPAI" kepada mayat. Dan "S3BAGIAN" ulama madzhab syafi’i berpendapat bahwa pahala bacaannya sampai kepada mayat….

Sepertinya sekaliber ulama seperti imam Nawawi lebih bisa diterima pernyataannya. Bahwa TIDAK SAMPAI SECARA MASYHUR.

والله أعلم

qurtusiks
Автор

Sy tidak mengerti, orang yg membalikan jempol, tanda tdk setuju. Kita itu tau islam dari ulama, masaaa jgn percaa ulama aneh

alfaqqihchannel
Автор

Enth sampai atau gak sampai, , aq gk tau, , , tp bagi q membaca Al-Qur'an jauh lebih baik untuk q & dalm bacaan Al-Qur'an q terselip do'a semoga Allah ampunkan dosa" Almarhum bapak q

dziraazee
Автор

Menghajikan orang tua yg telah neninggalkan, menggenapkan puasa orang tua yg telah meninggal, dan bersedekah untuk orang tua yg telah itu boleh karena ada dalilnya dari hadist. Akan tetapi, ketiga hal di atas dijadikan pedoman untuk berkiyas soal diperbolehkannya kirim surat Al-Qur'an kpd mayit. Dalam hal ini, empat imam madzhab, terutama Imam Syafi'i, sangat tidak menyetujui kiyas itu. Tapi sang Ustadz Yahya memelintirnya dengan mengatakan "boleh" kirim surat asal ditujukan kpd alamat yg jelas. Saya kira ini bentuk "pembenaran" dan "pembelaan" kebiasaan kelompoknya saja dengan mengatasnamakan "jumhur ulama sepakat", bahkan katanya "Ribuan ulama sejak dulu telah bersepakat" ttg tersampaikannya kiriman surat Al-Qur'an kod mayit.
Ini jelas kedustaan yg besar dan merupakan fitnah rerhadap Imam Syafi'i. Bukankah pernyataan Imam Syafi'i itu berdasarkan surat Anajm:39? Orang sehebat Buya Yahya kok tega memelintir pendapat Imam Syafi'i hanya untuk kepentingan politik kelompoknya. Na'udzubillah!!!!

aditabi
Автор

Jalani aja amalan2 yg baik jgn tanya dalilnya apa dalilnya apa. Allah yg menilai amalan itu diterima atau gak, bukan ahli2 dalil itu kok!

aurakh
Автор

Nabi panutan kita.nabi dijamin masuk syurga, nabi pahalanya paling banyak.nabi gak pernah kirim2 pahala padahal pahala nabi paling banyak.kita kok kirim2 pahala apa udah kebanyakan pahala.apa dijaman nabi ga ada umat nabi yang butuh kiriman pahala, padahal nabi paling sayang pada umatnya.tanya aja.mksih

anangstiawan
Автор

semisal kita hadiah kan ke orang yang masih hidup bagaimana ?

AbdulMalik-oefz
Автор

Wahabi itu, berani nya cuman dibelakang.

MuhammadIsmail-ipzr
Автор

.Mang yg ngasi pahala nenek/kakek antum .?

ozzo
Автор

Imam syafei mngatakan tdk sampai, dan apakah Rasulullah ada riwayat pernah melkukan ini kepada keluarganya dan para sahabatnya? Beda kalau pahala sedekah karena memang ada kalau pahala baca alquran ada tidak tuntunan Rasulullah ?

macankumbang