Isu Seleksi CPNS 2022 Ditiadakan, Ini Penjelasan BKN

Beredar kabar tidak ada seleksi CPNS pada 2022 mendatang dan hanya akan ada seleksi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPK) saja.

Informasi ini diunggah akun TikTok @milliumri.

Dalam rekaman tersebut, tampak tangkapan layar dari akun Instagram Plt Kepala Badan Kepegawaian Negara Bima Haria Wibisana yang menyatakan hanya akan ada seleksi PPPK saja di tahun 2022.

Usai dikonfirmasi pada Sabtu (9/10/2021), Bima justru membenarkan informasi tersebut.

Namun, hingga kini belum ada kebijakan pasti pengadaan CPNS 2022.

Simak selengkapnya dalam video berikut.

Penulis: Mela Arnani
Penulis Naskah: Yohana Indah Nur Ratri
Narator: Yohana Indah Nur Ratri
Video Editor: Yohana Indah Nur Ratri
Produser: Sherly Puspita


#SuaraKompas #JernihkanHarapan

[SAM-]

Seleksi CPNS saya rasa adalah Seleksi penerimaan Kerja paling dapat dipercaya, karena dalam praktik seleksinya sangat Terbuka, selektif, dan Jujur karena minim kecurangan dan hasil Ujian dapat dilihat saat itu juga bahkan bisa dilihat oleh seluruh Masyarakat Indonesia 😅

Namun Pemerintah Pusat dan Daerah harus lebih memperhatikan kepentingan dan meningkatkan kualitas SDM di daerahnya masing-masing, serta menjaga dan membina dengan baik Putra daerahnya agar mau mengembangkan daerahnya seperti membuat aturan dalam seleksi yang dapat mendaftar formasi adalah peserta sesuai domisili satu Provinsinya masing-masing.

Karena apa? Yang saya perhatikan banyak peserta dari luar daerah mendaftar di daerah khususnya pulau Jawa yang lebih Maju, sehingga ada kemungkinan Daerah akan kehilangan potensi putra daerah terbaiknya yang memilih formasi ke daerah lain.

Yang membuat kesenjangan semakin tinggi sehingga menyebabkan Pulau Jawa semakin Maju dan pulau Lain kurang berkembang, karena putra daerahnya terbaiknya memilih mengabdi di Pulau Jawa dibandingkan asal daerahnya.

[infoterkini]

Nyesel Pilih Presiden Jokowi Dulu, Ga Taunya Begini Sekarang.

[suryatriadi]

Klo tujuannya menghemat anggaran utk dialokasikan ke pembangunan saya setuju2 saja. Toh yg saya lihat ASN di lapangan sgt2 dibawah standar kompetensi.