Penggali Makam di TPU Jombang Unjuk Rasa Belum Dibayar, Ternyata Begini Kondisi Pengupahannya

preview_player
Показать описание
TRIBUN-VIDEO.COM - Seperti diketahui pasien Covid-19 yang meninggal dunia tidak sedikit dan harus dimakamkan maksimal empat jam setelahnya.

Hal tersebut membuat para penggali kubur harus bersiaga 24 jam untuk memakamkan jenazah.

Meski mereka digaji dengan upah yang cukup tinggi, petugas penggali makam khusus Covid-19 di TPU Jombang, Tangsel berunjuk rasa lantaran belum dibayar.

Di TPU Jombang, Ciputat, Tangerang Selatan yang khusus memakamkan jenazah korban Covid-19, para penggali diberi upah Rp 1 juta setiap kali memakamkan jenazah.

"Diangarkan 1 juta untuk satu lubang. Satu lubang biasanya lima orang," ujar Kasi Pemakaman Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Perkimta), Nazmudin, di TPU Jombang, Senin (25/1/2021).

Di TPU Jombang terdapat 10 penggali yang bekerja secara bergantian.

Namun ia mengungkap pembayaran upah penggali tidak selalu lancar.

Upah penggali menjadi tangung jawab Satgas Penanggulangan Covid-19 yang dikepalai Wali Kota Airin Rachmi Diany, dan disalurkan melalui Dinas Perkimta.

Namun, pada 2021 ini dana upah penggali yang masuk dalam biaya tak terduga belum juga cair.

Pengupahan para penggali pun terpaksa ditalangi dengan berhutang sana-sini.

Kendati demikian Nazmudin tak mengungkapkan pihak mana yang dihutangi tersebut.

Seperti diberitakan sebelumnya, sejumlah petugas gali di TPU Jombang pada Senin (25/1) kemarin berunjuk rasa dengan membuat poster bahwa mereka belum dibayar.

Nazmudin menyampaikan klarifikasi bahwa keluhan penggali tak sepenuhnya tepat karena upah bukan tidak dibayar, melainkan hanya berubah sistem pembayaran.

Penggali yang biasa dibayar harian per lubang, kini menjadi mingguan karena dana yang belum kunjung turun.

Saat unjuk rasa, sejumlah penggali makam menyuarakan keresahannya lewat tulisan pada kardus yang dibuat sedemikian rupa laiknya poster demo.

"Kami tim galih TPU Jombang, menolak memakamkan sebelum hak kami terpenuhi," tertulis pada kardus tersebut.

Foto dua penggali memegang kardus protes itu dibagikan di sejumlah grup apliaksi pesan singkat, pada Senin (25/1/2021).

Foto unjuk rasa tersebut juga disertai narasi bahwa para penggali belum dibayar untuk 80 lubang makam.

Penulis: Jaisy Rahman Tohir
Editor: Muhammad Zulfikar
Рекомендации по теме
Комментарии
Автор

Ya ALLAH... kok tega2nya makan uangnya bpk2 yg sengsara buruh gali.. uangnya kemana pk lurah ....

orgjwa
Автор

Suka sekali membuat rakyat kecil Susah, memang ga Susah para pengali makanm

Aswara
Автор

Itulah penguasa, bisanya mengambil hak org yg sangat membutuhkannya...
Semoga mereka yg mengambil hak org segera mendapatkan hidayah....
Aamiinn...

muksindona
Автор

BENAR PAK HARUS DI DEMO BAPAK KERJA KERAS susah gali MAKAN KLOK BAYARAN gak tepat harus di mintak PAK

sutamisutami
Автор

Hallooo...gmna sih..pastikan donk..bagi keluarga yg meninggal..ter la lu..

juniarjuniar
Автор

jangan" di kentit tuh... klw alesan sistem, , , lagu lama

gunturwarsono
Автор

Lhailahailalloh pemakaman zenazah jg di utang? Kmn dana nya ke saku kah, ,,msh

amipierce