Risma Rela Maju Pilgub Jatim atas Perintah Megawati, Tanpa Mengenal Wakil

preview_player
Показать описание
#tribuntimur #tribunviral #megawati #risma

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

TRIBUN-TIMUR.COM - Mensos Tri Rismaharini mengaku akan menghadap Presiden Jokowi untuk mengajukan mundur dari jabatannya.

Keputusan ini diambil Risma setelah memastikan maju di Pilgub Jatim 2024 yang diusung PDI-Perjuangan.

Risma bersama Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans) diusung oleh PDI Perjuangan.

Kendati demikian, Risma mengaku belum mengenal secara personal wakilnya itu.

Demikian disampaikan Risma saat berziarah ke Makam Sunan Bungkul di Surabaya pada Kamis (29/8/2024), sebelum mendaftar ke KPU Jatim.

"Saya secara personal belum kenal betul dengan Gus Hans," kata Risma.

Risma mengaku diperintah Ketum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri untuk maju di Pilkada Jatim.

Namun awalnya Risma belum menemukan pasangan yang akan mendampinginya

"Jadi cuma ibu (Megawati) meyakini saat itu (katanya) 'Mbak Risma pasti punya pasangan nanti' begitu aja. Meskipun saya bingung saat itu, karena disuruh milih saya nggak mau," ucapnya.

Ia mengatakan bahwa dirinya sempat mengajukan beberapa nama yang ia pilih, namun selalu mendapatkan penolakan dari Megawati.

"Saya ngusulkan ini, (katanya Megawati) enggak, ini enggak, ini enggak. Beliaunya ngusulkan ini (Gus Hans), saya pasrah, gitu ceritanya," jelasnya.

Hingga aklhirnya Risma pun pasrah dipilihin oleh Megawati.

Diketahui, pasangan Risma-Gus Hans akan bersaing melawan pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Elistianto Dardak, yang diusung koalisi besar yang terdiri dari 15 partai.

Sedangkan, pasangan yang diusung Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), yakni Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Hakim.

Editor: Asriadi
Nayyara Hafiza Firmansyah (Mahasiswa Magang)

(TRIBUN-TIMUR.COM)

YouTube business inquiries: 081144407111
Рекомендации по теме
Комментарии
Автор

Tidak mau Rakyat Indonesia mimilih Risma dari PDI

wirwir
Автор

Rismah yes yg gak milih komplotan kim plus penghianat demokrasi

hariyantohari